Assalamualaikum wr. Wb
Hai kawan-kawan sekalian, Tahukah kalian apa yang
terjadi pada 28 oktober kemarin ?. tentu saja tau, di salah satu tanggal merah kalender
bulan oktober itu diperingati sebagai hari sumpah pemuda. Namun tak hanya
oktober, November juga punya alasan tersendiri dibalik sebutan bulan pahlawan
nya, alasan paling utama tentunya karena tanggal 10 november yang dikenal oleh
seluruh warga Indonesia sebagai hari pahlawan nasional. nah pada kesempatan
kali ini, kami akan membahas perihal pahlawan-pahlawan terkenal banten pada
masanya; sebagai berikut,
Sultan Agung Tirtayasa
lahir :
Banten, 1631
Wafat : Jakarta, 1692
Makam : Dekat Masjid Agung, Kesultanan Banten
Nama Kecilnya adalah Abdul Fatah. Ia diangkat menjadi Sultan Banten pada usia 20 tahun dan mendapat gelar Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa memerintahkan rakyat Banten untuk menolak bekerjasama dengan VOC (Belanda) dan melakukan serangan-serangan gerilya terhadap kedudukan Belanda.
Ia juga berhasil membongkar blockade laut Belanda dan melakukan kerjasama dagang dengan bangsa-bangsa Eropa lain seperti Denmark dan Inggris. Banyak kapal dan perkebunan teh milik VOC yang berhasil dirampas dan dirusak oleh pejuang-pejuang Banten. Hal ini sangat merugikan VOC.
Belanda akhirnya memakai strategi adu domba untuk menundukkan banten yakni dengan menghasut Sultan Haji, anak tertua dari Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Haji termakan hasutan Belanda dan mengira ayahnya akan menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Purbaya, adik Sultan Haji. Sehingga terjadilah perselisihan antara ayah dan anak. Kerjasama antara Belanda dan Sultan Haji akhirnya dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan dibuang ke Batavia hingga wafat di penjara pada tahun 1692.
Berdasarkan SK Presiden RI No 045/TK/1970, nama Sultan Ageng Tirtayasa tercatat sebagai Pahlawan Nasional.
Wafat : Jakarta, 1692
Makam : Dekat Masjid Agung, Kesultanan Banten
Nama Kecilnya adalah Abdul Fatah. Ia diangkat menjadi Sultan Banten pada usia 20 tahun dan mendapat gelar Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Ageng Tirtayasa memerintahkan rakyat Banten untuk menolak bekerjasama dengan VOC (Belanda) dan melakukan serangan-serangan gerilya terhadap kedudukan Belanda.
Ia juga berhasil membongkar blockade laut Belanda dan melakukan kerjasama dagang dengan bangsa-bangsa Eropa lain seperti Denmark dan Inggris. Banyak kapal dan perkebunan teh milik VOC yang berhasil dirampas dan dirusak oleh pejuang-pejuang Banten. Hal ini sangat merugikan VOC.
Belanda akhirnya memakai strategi adu domba untuk menundukkan banten yakni dengan menghasut Sultan Haji, anak tertua dari Sultan Ageng Tirtayasa. Sultan Haji termakan hasutan Belanda dan mengira ayahnya akan menyerahkan kekuasaan kepada Pangeran Purbaya, adik Sultan Haji. Sehingga terjadilah perselisihan antara ayah dan anak. Kerjasama antara Belanda dan Sultan Haji akhirnya dapat mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1683, Sultan Ageng Tirtayasa berhasil ditangkap dan dibuang ke Batavia hingga wafat di penjara pada tahun 1692.
Berdasarkan SK Presiden RI No 045/TK/1970, nama Sultan Ageng Tirtayasa tercatat sebagai Pahlawan Nasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar